Seroja Bake: Bakery Lokal dengan Pendekatan Kontemporer di Kota Kembang

Udara Kota Kembang memang dingin, namun kota ini dihangatkan oleh semangat membara dari pegiat kulinernya, terutama yang masih muda dengan ide segar untuk menyemarakkan ekosistem kuliner. Di antara pegiat kuliner di Bandung, tim Feastin’ berkesempatan untuk berbincang dengan Faza Chu dari Seroja Bake, sebuah bakery lokal dengan pendekatan kontemporer yang memiliki misi untuk memanfaatkan bahan baku lokal semaksimal mungkin dalam kreasi mereka.

Feastin’ (F): Sudah berapa lama Seroja berdiri dan apa yang menginisiasinya?

Seroja (S): Kalau proses riset masuk dalam hitungan, sudah dua tahun sejak 2019 kami berdiri. Aku mendirikan Seroja bersama rekanku Anne. Ibuku punya bakery. Sejak lahir, aku sudah tinggal di toko roti. Lalu waktu kuliah di Institut Teknologi Bandung, aku belajar supply chain dan sebagainya, lalu aku baru sadar kalau di industri bakery di Indonesia banyak sekali bahan baku yang impor: antara impor dan unsustainable practice. Riset yang kami dalami pada dasarnya kami mencari tahu, bisakah industri roti menggunakan bahan baku lokal? Pada akhirnya roti jadi fokus kami. Konsumen pun menyambut dengan baik dan demandnya juga banyak di roti.

Faza Chu dan tim Seroja

(F’): Bandung terkenal sebagai kota dengan banyak bakery, namun mayoritas masih berupa kue dan roti jadul. Seroja hadir dengan pendekatan kontemporer, seperti galette dengan tape misalnya, bagaimana awalnya?

(S): Di Indonesia sendiri, inspirasi dari banyak hidangan kue modern banyak datang dari Belanda dan Jepang. Kami berusaha mengambil inspirasi dari Nusantara, seperti Bolu Berai Sumbawa dan Galette dengan Tape. Pendekatannya kontemporer, namun memanfaatkan bahan baku lokal.

(F): Seroja memiliki banyak inisiatif yang mengangkat bahan baku lokal, seperti saat ini, dimana Seroja mengangkat singkong sebagai bahan baku (di Bandung Design Biennale, inisiatif dengan Kampung Adat Cirendeu), ide awalnya bagaimana untuk activation tersebut?

Bagian fasad Seroja Bake, dekat dengan wilayah perumahan.

(S): Kami bersyukur karena kami di Bandung, sehingga kami dikelilingi oleh petani. Apabila kami mau sourcing sesuatu, kami dapat dengan mudah sourcing dari sumbernya. Kami mendapatkan banyak ide dari kunjungan kami ke petani dan artisan lokal, kami pun banyak belajar dari way of life mereka. Kami merasa sangat berhutang budi dengan petani, bukan Seroja yang membantu petani, tetapi petani lah yang membantu kami.
(F): Di Indonesia, movement bakery sudah bergerak dari yang klasik hingga modern, namun belum banyak yang hadir dengan mengedepankan dengan produsen lokal, bagaimana Seroja Bake melihat ini? Apakah ke depannya bakal ada inisiatif untuk edukasi bakery lain atau kalian ada komunitas dengan sesama baker?

(S): Kami baru saja meluncurkan zine pertama kami dan kebetulan kami juga bahas di salah satu artikel kami. Kami cerita tentang “Naga dan Terigu”, pandangan kami terhadap bakers di Indonesia dan industri bakery. Sebagai perspektif, 68% volume olahan roti di Indonesia berasal dari UKM. Bola perubahan ada di para UKM ini. Kami ingin memperkenalkan yang kami sebut sebagai Indonesian style bakery – yakni istilah yang kami definisikan untuk bakers & bakery yang memanfaatkan bahan baku lokal. Dalam zine, kami menjelaskan bahwa kita mengimpor hingga 11 juta ton terigu. Apabila 3% dari angka impor itu dialokasikan ke penggunaan tepung sagu, maka angkanya senilai dengan produksi sagu Indonesia.

(F): Ke depannya, apa mimpi besar yang ingin dicapai Seroja?

(S): Kami ingin sekali untuk dapat ekspansi di dunia internasional, karena hal tersebut pastinya merupakan statement untuk sebuah merek. Selain itu, kami juga sangat berharap agar pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang lebih mendukung penggunaan bahan baku lokal alih-alih impor. Hal itu tentu akan lebih mudah untuk mengingkatkan konsumsi bahan baku lokal secara masif, sebagaimana yang Seroja impikan..

Previous
Previous

Teknologi & Restoran, Sebuah Perspektif dari Karthik Shetty

Next
Next

Jammin’ Chow: Ketika Dapur jadi Panggung Utama