Kampanye Global ‘Made in Singapore’ Diluncurkan dengan Fokus Utama Kuliner 

Singapura semakin mengukuhkan posisinya sebagai negara yang layak untuk menjadi destinasi kuliner.

Tampilan video ‘What Do I Eat First?’ | Dokumentasi: STB

Singapura baru saja meluncurkan kampanye global terbaru yang memfokuskan pada bidang kuliner di bawah bendera ‘Made in Singapore’. Hal ini semakin mengukuhkan Singapura sebagai salah satu negara yang layak menjadi destinasi kuliner. Opsi bersantap di negara yang sebelumnya hanya identik dengan hawker centernya ini pun kini diwarnai pula dengan semakin matangnya restoran berbintang Michelin sejak institusi tersebut menerbitkan guide pertamanya di Singapura 8 tahun silam. Di bar scene, prestasinya pun tidak main-main. Empat nama bar bertengger di list prestisius ‘World’s 50 Best Bar 2024’ termasuk Jigger & Pony yang menempati posisi kelima. 

Hidangan di Pangium, salah satu restoran peraih bintang Michelin | Foto oley: STB

Resiliensi Singapore Tourism Board (STB) tercermin dengan fakta bahwa per 2023, sektor makanan & minuman menyumbangkan 15% dari penerimaan pariwisata Singapura, meningkat 63% dari capaian sebelum pandemi. Kampanye ‘Made in Singapore’ menampilkan talena kuliner Singapura yang berkontribusi menempatkan Singapura sebagai salah satu negara yang layak dipertimbangkan di kancah kuliner global. Nama seperti Janice Wong dari 2AM, sebuah dessert bar yang populer dengan keunikannya membuat kreasi dari bahan baku cokelat; Malcolm Lee asal Candlenut dan Pangium, restoran hidangan Peranakan pertama yang meraih Michelin Star; Matt Orlando dari AIR, sebuah restoran yang mengedepankan sustainability; Sasha Wijidessa dari Fura, bar pemenang ‘Most Sustainable Bar in Asia’ oleh ‘Asia’s 50 Best Bar 2024’; dan Yugnes Selesa dari The Elephant Room, tempat ia menghadirkan koktail yang terinspirasi dari Little India. 

Kreasi koktail di The Elephant Room, Singapura | Foto oleh: STB

STB menyadari kekuatan para content creator dan bagaimana kekuatan mereka melalui konten yang dibuat, dapat membentuk persepsi untuk tujuan yang dituju: Menginspirasi para pencinta kuliner untuk mengunjungi Singapura dengan ragam pilihan kuliner. Peluncuran kampanye dimulai dengan video ‘What Do I Eat First?’ yang telah di post di Instagram resmi @visit_singapore dengan latar belakang berbagai destinasi kuliner di Singapura mulai dari kaki lima, hingga bintang lima. Ke depannya, STB akan bekerja sama dengan content creator tak hanya dari Singapura, namun juga asal negara lain termasuk Indonesia sebagai salah satu penyumbang wisatawan terbesar ke Singapura. Ragam video bertemakan kuliner pun telah disiapkan untuk menyoroti berbagai tren kuliner di Singapura dan akan dihadirkan satu per satu. 

Sharima Umaya

Sharima Umaya adalah Head of Business & Content Partnerships dari Feastin’. Senang menulis makanan dari kacamata berbeda, iced latte di pagi hari merupakan kewajiban & hidangan Jepang merupakan favoritnya.

Previous
Previous

The Maverick Academy: Where Top Chef Meets The Apprentice

Next
Next

Kurasi Teh TWG untuk Menyantap Dimsum di Tien Chao Restaurant