20 Tahun Dapur Cokelat

Perjalanan penuh cerita, dua dekade pionir chocolate-driven pastry shop Indonesia.

Buku Dapur Cokelat Bercerita. | Koleksi Dapur Cokelat.

Buku Dapur Cokelat Bercerita. | Koleksi Dapur Cokelat.

“Permisi, saya mau pesan kitchen set.” Ujar seorang tamu saat masuk ke Dapur Cokelat yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan di tahun 2001. “Maaf, ibu, ini adalah toko cokelat, bukan menjual kitchen set.” Ujar Ermey Trisniarty, sang pendiri Dapur Cokelat. Itulah dua penggalan yang kami kutip dari buku Dapur Cokelat Bercerita (Kepustakaan Populer Gramedia, 2021), yang diterbitkan bulan Juni 2021 merayakan ulang tahun ke-20 Dapur Cokelat.

Dua puluh tahun bukan lah waktu yang sebentar, terlebih untuk usaha berbasis makanan dan minuman di kota Jakarta yang penduduknya semakin kritis dan semakin ingin tahu segala hal tentang makanan enak. Di tengah-tengah ramainya Parisian-style patisserie, Japanese pastry hingga Australian-style desserts, Dapur Cokelat masih tetap eksis hingga ke berbagai kota di Indonesia. Di masa sekarang, mudah lah untuk penyuka makanan manis untuk menemukan kreasi cokelat di Jakarta, Bali, Bandung dan berbagai kota lainnya di Indonesia. Dessert cokelat adalah hal yang umum hari ini.

Toko Dapur Cokelat pertama di Jalan KH Ahmad Dahlan, 2001. | Koleksi Dapur Cokelat.

Toko Dapur Cokelat pertama di Jalan KH Ahmad Dahlan, 2001. | Koleksi Dapur Cokelat.

Tapi kondisi berbeda dihadapi oleh Dapur Cokelat saat pertama kali berdiri.“Di toko kami pembeli datang satu per satu, masih terbilang jarang. Saat itu cukup sulit menjual kue dan cokelat.” (Dapur Cokelat Bercerita, hal.26). Karena pada saat itu, toko kue di Jakarta masih didominasi oleh toko roti. Pastry shop trendi masih berada di bawah naungan hotel bintang lima, kalau pun ada yang di luar hotel, itu pun bisa dihitung jari. Belum ada yang fokus mendedikasikan tempatnya sebagai pusat cokelat. Hal inilah yang dilakukan oleh Dapur Cokelat. Jalan KH Ahmad Dahlan dipilih sebagai lokasi karena sejak awal masyarakat Jakarta Selatan merupakan target market dari Ermey dan suami. Keduanya ingin cokelat bisa dinikmati bukan hanya sebagai sambilan dan camilan, tapi masuk ke arus gaya hidup.

Buku Dapur Cokelat Bercerita yang juga manggaet penulis Asteria Elanda ini dengan cemerlang merangkum seluruh perjalanan panjang sang pionir chocolate-driven pastry shop di Jakarta. Jatuh bangun mengedukasi konsumen tentang fungsi cokelat dan kenikmatan cokelat juga dengan gamblang ditulis. Namun yang paling penting dari segalanya, adalah kisah dukungan keluarga yang tak henti-hentinya menjadi fondasi yang membangun dan mengokohkan kesuksesan Dapur Cokelat.

Di dalam buku ini juga, penulis tidak pelit ilmu. Terdapat sembilan resep yang bisa pembaca coba untuk membuat kreasi dessert cokelat di rumah dengan mudah, termasuk resep dari kue signature Dapur Cokelat, Two Seasons Cake.

Two Seasons Cake, kue signature dari Dapur Cokelat. | Foto koleksi Dapur Cokelat.

Two Seasons Cake, kue signature dari Dapur Cokelat. | Foto koleksi Dapur Cokelat.

Feastin' Crew

Tim penulis yang selalu lapar, entah itu akan informasi baru atau masakan lezat di penjuru kota.

Previous
Previous

2022 Dalam Kuliner

Next
Next

Merayakan World Chocolate Day bersama Magnum