Kemlu Resmi Meluncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia

Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia diresmikan sebagai salah satu strategi untuk bawa kuliner Nusantara mendunia.

Menteri Luar Negeri, Sugiono meresmikan Dashboard Gastrodiplomasi | Foto: Kemlu

Indonesia resmi meluncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia, sebuah platform strategis yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dalam acara yang berlangsung di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mempromosikan kuliner Indonesia sebagai nation branding yang kuat.

“Kuliner adalah salah satu strategi soft power diplomacy yang terbukti efektif menjadi jembatan kebudayaan, sekaligus memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi, perdagangan, dan hubungan internasional,” 

- Menteri Luar Negeri Sugiono.

Dashboard Gastrodiplomasi ini dirancang untuk memvisualisasikan data strategis, termasuk peta restoran Indonesia di luar negeri dan produk rempah-rempah serta bumbu khas Nusantara yang diekspor ke berbagai negara. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Luar Negeri bersama Perwakilan RI antara Maret hingga Mei 2024, tercatat terdapat 1.221 restoran Indonesia di luar negeri. Selain itu, sebanyak 30 produk rempah dan 9 produk bumbu telah berhasil menembus pasar global sepanjang tahun ini.

Gastrodiplomasi: Jembatan Budaya dan Ekonomi

Konsep gastrodiplomasi telah lama menjadi strategi populer di berbagai negara. Thailand, melalui program Global Thai Kitchen, telah berhasil menempatkan 20.000 restoran Thailand di seluruh dunia. Korea Selatan dengan Hansik Globalization Project memanfaatkan masakan khas seperti kimchi dan bulgogi sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

Indonesia kini mengikuti langkah serupa melalui Dashboard Gastrodiplomasi. Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, menyampaikan optimisme bahwa dashboard ini akan mempermudah koordinasi antara pelaku kuliner di dalam negeri dan perwakilan RI di luar negeri.

“Kami meyakini dengan adanya dashboard ini, Gastronomi Indonesia dapat lebih cepat dikenal di mata dunia. Kemenparekraf akan terus mendorong penguatan pelaksanaan gastrodiplomasi Indonesia,” tutur Yuke.

Namun, tantangan tetap ada. William Wongso, pakar kuliner ternama Indonesia, menegaskan bahwa mempopulerkan masakan Indonesia membutuhkan kolaborasi lintas sektor. “Diperlukan upaya yang konsisten dalam memperkenalkan rempah-rempah dan cita rasa khas kita kepada dunia,” ujarnya.

Mendukung Indonesia Spice Up The World

Dashboard Gastrodiplomasi juga menjadi bagian dari program Indonesia Spice Up The World, yang diluncurkan sejak 2021. Program ini bertujuan meningkatkan ekspor rempah hingga USD 2 miliar pada 2025 sekaligus menempatkan kuliner Indonesia sebagai daya tarik global.

Platform ini menyajikan data berbasis survei untuk membantu pelaku industri menyusun strategi pasar. Dengan fitur seperti lokasi restoran Indonesia di luar negeri dan analisis tren ekspor bumbu, Dashboard Gastrodiplomasi menjadi alat penting untuk mengukur efektivitas program promosi kuliner.

“Memperkenalkan Gastronomi Indonesia tidaklah mudah. Dibutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan,” tambah Menteri Luar Negeri Sugiono.

Dashboard ini kini dapat diakses secara publik melalui tautan gastrodiplomasi.kemlu.go.id

Acara peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat dari Kementerian Perdagangan, Kementerian UMKM, Kementerian Pariwisata, serta BUMN seperti Bank Mandiri, BNI, BSI, dan Garuda Indonesia. Tidak hanya itu, para pakar kuliner seperti William Wongso dan asosiasi mitra gastrodiplomasi seperti Komite Kuliner Indonesia (KKI), Indonesia Gastronomy Community (IGC), dan Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) turut memberikan dukungan penuh. Peluncuran ini juga diikuti secara daring oleh para Duta Besar Indonesia di berbagai negara, yang akan menjadi ujung tombak dalam mempromosikan kuliner Nusantara di luar negeri.

R. Calvin Budianto

R. Calvin Budianto merupakan Head of Community di Feastin’. Memesan menu yang terdengar paling kompleks dan paling simpel adalah hobinya.

Next
Next

Seporsi Mie Kari Simpel yang Menyimpan Sejuta Cerita