Akuisisi Platform Reservasi Restoran Chope, Grab Perkuat Posisi sebagai Super App

Grab, platform layanan on-demand terkemuka di Asia Tenggara, resmi mengakuisisi Chope, platform reservasi restoran ternama berbasis di Singapura. Hal ini terungkap dari e-mail internal yang dikirimkan Grab untuk stakeholder. Akuisisi ini sejalan dengan visi Grab untuk menjadi  super app pilihan utama untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Dikenal sebagai platform reservasi restoran yang dicintai banyak orang, Chope sendiri saat ini beroperasi di sejumlah pasar kunci Grab, seperti Indonesia, Singapura, dan Thailand. 

Chope telah memiliki jaringan lebih dari 13.000 restoran dan telah membantu para mitra restoran mengelola reservasi online dan offline, inventory meja, panggilan masuk, antrian, dan pembayaran di muka melalui aplikasi Chope. Di Indonesia, Chope sendiri telah hadir sejak 2018, dengan fokus pasar utama mereka di Jakarta dan Bali. Chope telah memiliki kerja sama dengan 1,800+ restoran dengan 120 ribu user yang aktif melakukan reservasi, mengecek direktori restoran, pembelian voucher restoran, serta menukarkan poin mereka dengan melalui reward program. 

Fitur GrabFood Dine In Voucher | Foto: Grab

Grab melihat potensi besar untuk memperluas layanan Chope ke jaringan mitra merchant mereka di seluruh Asia Tenggara. Akuisisi ini terutama, mendukung Grab yang sedang gencar untuk memperluas cakupan layanannya dengan adanya fitur Grab Food Dine-In, dimana fitur ini memungkinkan pembelian voucher dine-in di restoran. Tak hanya itu, menurut Ngiam Xin Wei, Head of Deliveries Grab dalam email internal tersebut, dengan sistem reservasi dan manajemen meja yang matang, Grab meyakini akan memperkuat strategi omni-commerce Grab dan mempercepat ekspansi mereka dalam bidang kuliner. 

Dalam wawancara kami dengan CEO Chope Indonesia Karthik Shetty tahun lalu, Ia mengungkapkan peran teknologi yang membuka peluang bagi bisnis restoran yang sebelumnya hanya meraba-raba, meski memang tidak mudah penetrasinya. “Pada awalnya, bisnis restoran sebagaimana bisnis hotel melakukan resistensi dengan teknologi. Namun lama kelamaan, mereka (para pelaku bisnis) melihat dua fakta besar: satu, bagaimana keseharian masyarakat dengan teknologi jadi makin erat. Dua, bagaimana teknologi bisa membantu restoran buat meraih konsumen baru entah itu lewat informasi detil restoran hingga fitur di dalam aplikasi.” jelas Karthik.

Untuk sementara, brand, aplikasi, dan website Chope akan tetap beroperasi seperti biasa. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan terhadap layanan Chope bagi para merchant dan penggunanya.

Feastin' Crew

Tim penulis yang selalu lapar, entah itu akan informasi baru atau masakan lezat di penjuru kota.

Previous
Previous

Gourmet Dim Sum Experience di T’ang Court The Langham Jakarta

Next
Next

USA Fair 2024: Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik AS-Indonesia dengan Daging Sapi Terbaik Nebraska