Order In: Milk Bites by FatCat

Kami menemukan satu lagi snack menarik di tengah pandemi. Milk Bites dari FatCat namanya.

Milk Bites

Milk Bites

Ketika orang bilang segala sesuatu yang berbentuk online memudahkan konsumsi makanan, saya rasa tidak sepenuhnya benar. Ada satu kesulitan yang dialami oleh banyak orang - termasuk saya - saat ingin makan via online: Sulitnya memilih dari berbagai jenis merek yang ditawarkan.

Selama pandemi berlangsung terutama, mereka yang suka makan di Jakarta seakan mendapat berkah terselubung dengan bermunculan segala macam jenis makanan dan minuman yang sebelumnya tidak pernah ada di menu restoran dan kafe manapun. Mereka seakan muncul dari kekosongan, melihat bahwa walau di tengah kondisi yang memprihatinkan, gairah untuk mencicipi cita rasa baru tidak akan bisa dihilangkan.

Setelah lebih dari satu minggu mengulik segala macam akun yang mengiklankan makanan delivery, melihat platform digital, bertanya kepada teman, pilihan saya pun jatuh kepada sebuah merek toko yang hanya menjual camilan manis brownies dan camilan susu. Memang sih saya sempat terpanggil untuk pesan sebuah merek nasi Hainan. Saya juga sempat tergiur untuk pesan satu ekor bebek panggang. Ada juga ayam goreng Nashville yang buat penasaran. Tapi kali ini saya mau ambil tindakan yang beda.

Saya tidak mau cari sesuatu yang sophisticated. Mencoba sesuatu yang sederhana sepertinya ide yang baik. Nampaknya brownie bites serta milk bites cukup sederhana. Setelah respon yang cepat dan waktu pengiriman yang juga lebih cepat dari yang dijadwalkan, Milk Bites dari FatCat ini sampai ke tangan saya. Aroma susu yang kuat saat pembungkus dibuka langsung menyentil nostalgia. Entah kenapa ada sesuatu yang erat antara susu dan masa kecil. Mungkin karena intensitas minum susu lebih tinggi dilakukan oleh anak-anak di bawah usia 12 tahun sehingga susu dekat dengan memori saat kecil.

Ukuran Milk Bites ini sempurna bila dikategorikan sebagai bites. Dengan warna permukaan yang cokelat muda seperti sebuah Scottish tablet, namun sepertinya dilapisi lagi dengan susu bubuk.

Pertama, lapisan susu bubuk di permukaannya membangkitkan memori "kenalakan" saat kecil yaitu menggado susu bubuk. Butiran- butiran halusnya khas. Lalu, permukaan potongan yang sedikit renyah disusul dengan bagian tengah yang fudgey seperti sedang mengunyah permen karamel. Cerdasnya, rasanya tidak terlalu manis sehingga lidah ini ingin terus, dan terus, dan terus mengunyahnya. Adalah sebuah tindakan yang bijak untuk FatCat segera mematenkan produknya ini. Karena saya yakin tidak perlu menunggu waktu lama untuk orang lain akan mencoba membuatnya.

Mungkin inilah salah satu keseruan dari pesan makanan secara online, kita tidak pernah tahu kejutan yang diberikan. Apabila pandemi ini berakhir, semoga kreativitas yang lahir di masa sulit ini juga tidak ikutan berakhir. Diberkatilah tangan-tangan yang membuat makanan lezat di masa sekarang, termasuk FatCat.

FATCAT

Pemesanan dilakukan melalui akun Instagram FatCat

Detail: Kami sarankan kalau mau tekstur yang lebih fudgey bisa dimasukkan ke dalam kulkas lebih dulu selama 1 jam.

Kevindra Soemantri

Kevindra P. Soemantri adalah editorial director dan restaurant editor dari Feastin’. Tiga hal yang tidak bisa ia tolak adalah french fries, chewy chocolate chip cookie dan juga chicken wing.

Previous
Previous

Jayson’s Meats is a Smokin Treasure

Next
Next

Warung SCI Prikhpun Manow: Salah Satu Restoran Asia Terlezat di Ibukota